shobakhul khoir....:)
Ya akhwat wal akhwan…
Di zaman era globalisasi yang udah
makin modern ini gak asing dewh yang namanya pacaran, pasti diantara akhwat wal
ikhwan banyak yang udah punya pacar.
Ayoo,,, ngaku…???? hehe
yang namanya pacaran udah kaya virus
sakit mata dech, yang liat teman dikit pasti ikutan kena, mulai pacaran dari
jejaring sosial(FB,Twitter,BBM,dan masih banyak lagi)Dan gak lain halnya lewat
alat komunikasi (SMS,TELPON) sampai surat- menyurat pun jadi ajang menjalin
hubungan pacaran.
Istilah pacaran yang dilakukan oleh
anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam. Yang ada
dalam Islam ada yang disebut “Ta'aruf” atau masa Perkenalan.
Diharapkan dengan adanya masa perkenalan ini, sehingga kalau pun misalnya
setelah perkenalan merasa ketidakcocokan/putus, maka tidak akan mempunyai
dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa Perkenalan
ini keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang aman,
maksudnya ada ditemani oleh orang ketiga dan dengan batasan duduk yang tidak
terlalu dekat.
Kalau dilihat dari hukum Islam,
pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda zaman sekarang adalah haram.
Mengapa haram?
Karena pacaran itu akan membawa
kepada perzinahan, dimana zina adalah termasuk dosa besar dan perbuatan yang
sangat dibenci oleh Allah swt. Oleh karena itu ayat sebagaimana yang dikutip di
awal tulisan ini.
Ayat tersebut tidak mengatakan
jangan berzina, tetapi jangan mendekati zina, mengapa demikian
?
Karena biasanya orang yang berzina
itu tidak langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang,
berkenalan, bercumbu kemudian baru berbuat zina yang terkutuk itu.
Hakikat pacaran itu sebenarnya
menuju kemaksiatan yang disenangi setan, karena setan senang menjerumuskan
manusia yang sering berduaan bersama non muhrim, agar terjerumus ke lembah
kemaksiatan. Disini para remaja zaman sekarang tidak tahu, ketika mereka
berduaan bersama non muhrim, setan selalu datang mengganggu dan menjadi pihak
ketiga untuk siap menjerumuskan ke lembah dosa. Sebagaimana sabda
Rosululloh :
“janganlah seorang laki-laki
berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya, karena sesungguhnya
setan adalah orang ketiga diantara mereka berdua kecuali apabila bersama
mahromnya”
Sudah jelas, kalau seorang laki-laki
berduaan dengan wanita itu tidak boleh, nanti dikhawatirkan terjadi hubungan
yang diluar batas.
Pacaran itu asal mulanya
sederhana, banyak remaja yang mengaku kalau pacaran itu hal yang biasa, hal
yang lumrah, kalau nggak pacaran katanya ketinggalan zaman, gengsi, kuper. Tapi
itu kan menurut mereka, padahal Alloh sudah berfirman dalam Al-Quran, yang
berbunyi :
وَلاَ
تَقْرَبُواْ لزّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
Artinya: “Dan janganlah kamu
mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang
buruk”.(QS Al-Isra : 32)
Alloh melarang kita untuk menjauhi
perbuatan yang mendekati zina, apalagi sampai berzina. Seperti pacaran, asal
mulanya Cuma iseng-iseng memandang lawan jenis, kemudian lama kelamaan
tertarik, seperti ungkapan (dari mata turun kehati), setelah itu pengen kenalan,
setelah kenalan, kemudian minta nomor untuk sms an, atau nggak, lebih kerennya
chatingan lewat Facebook, alasannya, biar tahu kegiatannya
sehari-hari, biar tau keadaannya, sudah makan, atau belum. Setelah itu janjian
ngajak ketemuan, setelah ketemu, berduaan di tempat sepi, pegang-pegangan
tangan, raba-rabaan, lama-kelamaan pasti menuju perbuatan yang di luar batas,
kalau sudah dilakukan,semua itu, pasti ada rasa ketagihan, rasa untuk
mengulanginya lagi. Sebagai seorang remaja muslim, seharusnya kita menghindari
perbuatan ini, berfikir dan mengfilter hal-hal yang negative, hal-hal yang
mengandung dosa, dan menerima hal-hal yang baik dan positive.
Ketika melakukan perbuatan ini
(pacaran) pasti akan menghabiskan waktu, yang sebenarnya bisa di manfaatkan
untuk hal yang positive, malah digunakan untuk perbuatan yang negative. Disini
remaja zaman sekarang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya,
malah mempergunakan waktu dengan segi negativenya. Dari pada waktu dipergunakan
untuk pacaran yang tidak ada gunanya, dan merugikan dunia akhirat, lebih baik
di gunakan untuk belajar, membaca buku pelajaran agar sukses di sekolah dan
mendapat rangking satu, membaca Al-Qur’an, beribadah agar mendapatkan rahmat
dari Alloh dan masuk surga tentunya. Coba bayangkan kalau setiap hari kita
pergunakan waktu 2 jam untuk sms an, pacaran sama orang yang bukan muhrim kita,
berarti dalam setahun ada 720 jam waktu yang sia-sia, waktu yang kita buang
begitu saja demi sms an, pacaran sama orang yang belum halal bagi kita, nggak
ada manfaatnya kan, buang-buang uang untuk beli pulsa, menguras tenaga, tidak
dapat apa-apa, tidak dapat pahala, dapat dosa lagi. Coba misalnya waktu 720 jam
itu kita pergunakan untuk belajar, supaya sukses, kita pergunakan untuk
beribadah kepada Alloh, pasti semuanya akan indah dan derajat kita insyaAlloh
akan di angkat oleh Alloh.
Orang yang berpacaran akan merasa
dirinya sudah berada di jalan yang benar, sudah merasa kalau kekasih hatinya
adalah orang yang satu-satunya akan menjadi bagian hidupnya untuk selamanya,
tapi kalau kemudian suatu saat pacarnya mutusin, bagaimana…! Sia-sia donk
pengorbanan yg selama ini dilakukannya, pasti dia merasa menyesal, menurut
bahasa gaulnya, pasti dia galau ditinggal kekasih hatinya, ketika sudah
menyesal pasti ia akan berfikir begini, “Buat apa aku hidup, buat apa aku ada
di dunia ini, kalau aku tak bisa hidup tanpamu untuk selamanya”.
Akhirnya ia bunuh diri. Ih, ngeri deh, di dunia sengsara, di akhirat pun juga
akan sengsara, mendapatkan siksa, karena ia bunuh diri.
orang yg berpacaran itu pada umumnya
terlalu mementingkan kekasihnya, ia selalu menuruti apa yang ia minta, sehingga
terjadilah pengorbanan, hanya demi orang yang belum halal itu, seperti kayak
orang yang diperbudak sama orang yang belum jelas asal dan tujuannya.
Sebaliknya ketika ia di perintah sama orang tuanya, disuruh oran tuanya, ia
tidak mau, alasannya capek, malas, malu, dll. Tapi coba kalau kekasihnya yang
menyuruh, pasti ia akan mau dan siap 100%. Misalnya, ibu kita menyuruh untuk mengantarkan
kepasar, tapi kita nggak mau, alasannya ya tadi, capek, malas. Tapi kalau di
suruh nganterin pacar ke mall, waktu hujan-hujan, dan rela hujan-hujan demi
nganterin pacarnya ke mall, pasti kita mau, bahkan siap-sesiapnya. Maka disini,
seharusnya kita renungkan sejenak. Padahal ibu merupakan orang yang selalu
menyayangi kita, orang yang mengandung kita selama 9 bulan, orang yang
melahirkan kita, mendidik kita dari kecil sampai sekarang ini, tapi kenapa kita
tidak mau menuruti, tidak mau melaksanakan apa yang diperintahnya..? tapi
sebaliknya kalau pacar menyuruh apa saja, pasti di laksanain, padahal pacar
bukan apa apa kita, bukan orang yg halal buat kita, apakah seorang pacar
melahirkan kita ? , mengandung kita ?, mendidik kita ? enggak kan….Astaghfirulloh.
Biasanya orang yang berpacaran akan
mengatakan kata-kata yang indah, buat pacarnya, kalau bahasa sekarang
orang-orang menyebutnya gombal. Tapi mereka dengan pedenya menggombali pacarnya
sendiri. Sampai-sampai seorang kekasih ada yang mengatakan kepada
kekasihnya “sesungguhnya
hidup dan matiku hanya untukmu seorang”. So SWEET kata kekasihnya…..apakah ini
perbuatan yang benar ? enggak kan. Padahal ketika kita sholat setiap harinya,
kita membaca doa, yaitu doa iftitah, yaitu yang berbunyi:
اِنَّ صَلأَ
تِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya sholatku,
ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam”
Sudah jelas kan, kalau hidup dan
mati itu, hanya untuk Alloh Tuham semesta alam, bukan untuk manusia, apalagi
untuk pacar. Apa tidak malu dengan diri sendiri. Coba renungkan !
Pencegahan!
Dalam hukum Islam umumnya, manakala
sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan yang
diharamkan itu diharamkan juga. Misalnya minum arak, bukan hanya minumnya yang
diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang membelinya,
yang duduk bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan.
Demikian juga halnya dengan masalah
zina. Oleh karena itu maka syariat Islam memberikan tuntunan pencegahan dari
perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang kelemahan manusia.
Berikut ini adalah pencegahan agar
kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan :
- Dilarang laki dan perempuan yang bukan
mahram untuk berdua-duaan. Nabi Saw bersabda : “Apabila laki-laki dan
perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka yang ketiga adalah setan.”
Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa apabila laki dan
perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk
menggoda mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar.
- Harus menjaga mata atau pandangan, sebab
mata itu kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering
membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman :
“Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan
mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah
kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram
dan menjaga kehormatan mereka (An-Nur : 30-31).
- Diwajibkan kepada kaum wanita untuk
menjaga aurat mereka, dan dilarang mereka untuk memakai pakaian yang
mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadits
dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang
mempertontonkan bentuk tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak,
memakai make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para
malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina
dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium
baunya surga (apalagi masuk surga).
- Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau
berbuat zina. Misalnya Nabi bersabda : “lebih baik memegang besi yang
panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau
ia tahu akan berat siksaannya). Dalam hadits yang lain : “Barangsiapa yang
minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas imannya dalam
hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau
yang sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat
lagi, maka dia meninggal sebagai orang kafir yang akan kekal di neraka).
Oleh karena itu Syekh Sharwi
menggambarkan : seandainya ada seorang wanita cantik yang sudah hampir
telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda … “Maukah
kamu saya kasihkan perempuan itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya
akan masukan kamu ke kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah
mungkin anak muda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk
kemudian digodok keesokan harinya dalam api?
Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram.
Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda yang tidak kuat menahannya adalah:
Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram.
Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda yang tidak kuat menahannya adalah:
- Menikah, supaya bisa menjaga mata dan
kehormatan.
- Kalau belum siap menikah, banyaklah
berpuasa dan berolahraga dan melakukan hal-hal yang positif.
- Jauhkan mata dan telinga dari segala
sesuatu yang akan membangkitkan syahwat
- Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak
membaca Al-Qur’an dan merenungkan artinya. Banyak berzikir, membaca
shalawat, shalat berjamaah di Masjid, menghadiri pengajian-pengajian dan
berteman dengan orang-orang yang shaleh yang akan selalu mengingatkan kita
kepada jalan yang lurus.
- Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak muda yang sabar menahan pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu diantaranya menampakkan wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki yang memandangnya pasti akan jatuh pingsan karena kecantikannya. Coba anda bayangkan saja siapa menurut anda wanita yang paling cantik di alam dunia ini, maka pastilah bidadari itu entah berapa juta kali lebih cantik dari wanita yang anda bayangkan itu.
Jadi buat antum ya ,,,akhwat mahbubat bilangin dwch sama cowo-cowo yang mau ngedeketin kalian : ” Ana gak perlu kata I LOVE YOU, tapi,,,,,” qobiltu” dengan pak penghulu”.
Dan buat para remaja harus berani bialng “STOP PACARAN”!!!!!!!!!
0 Response to "Stop Pacaran"
Post a Comment